Minggu, 29 November 2015

UPH Abstinence Campaign “STAY AWAY, NO S.A.D (Smoking, Alcohol, Drugs) BE SMART


Narkoba merupakan salah satu bahaya mematikan yang ada di era postmodern ini, namun bahaya yang sangat mematikan ini berkembang pesat dan bahkan sulit dicegah perkembangannya  dalam masyarakat. Dengan berbagai cara oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab mencoba untuk menyembunyikan benda berbahaya ini, misalnya menyeludupkan di dalam box bayi, dalam buku, dan bahkan dalam anggota tubuh manusia. Menurut data di indonesia pecandu narkoba sampai dengan tahun 2015 mencapai 4,2 juta orang.
Narkoba merupakan bahan-bahan kimia yang merupakan singakatan dari narkotika, psikotropika dan bahan atau zat adiktif lainnya yang bila dimasukan ke dalam tubuh manusia dapat mengubah pikiran, suasana hati, persaaan, perilaku seseorang, bahkan menghilangkan rasa nyeri. Jenis-jenis narkotika antara lain : kokain, morphin, hashis, ganja, eksatasy dan shabu. Tanda-tanda fisik orang yang tercandu narkoba adalah berat badan turun darstis, muka pucat dan bibir kehitaman, buang besar dan kecil tidak lancer, sakit perut tanpa alasan yang jelas, tangan berbintik merah dan terdapat perubahan warna kulit ditempat bekas suntikan. Tanda-tanda emosinya adalah sangat sensitif dan cepat bosan, menunjukan perlawanan ketika ditegur dan emosinya tidak stabil. Pencandu narkoba akan berperilaku malas, tidak peduli, sering menyendiri, mafsu makan tidak menentu, takut air, sering menguap, bersikap manipulaitif, abarang dirumah akan sering hilang, suka ingkar janji dan sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal. 
Sulit bagi pecandu narkoba untuk pulih, ia bahkan meningkat menjadi pecandu dan akan berkembang menjadi pengedar. Penyalagunaan narkoba sangatlah berbaya karena dapat merusak sistem tubuh dan juga organ-organ tubuh manusia, sehingga mengakibatkan gangguan antara lain, pada otak, penglihatan, pencemaran, jantung, kena HIV/AIDS, bahkan sering menjadi penyebab kematian. Selian itu dampak lainnya adalah hubungan dalam keluarga semakin rusak, keluarga menaggung malu, putus sekolah dan kehancuran masa depan genarasi penerus bangsa.
Sebagai salah satu universitas yang dekat dengan keramain kota dan sebagian besar penghuninya adalah oaring-orang yang tingkat penghasilannya tinggi, UPH memandang narkoba sebagai salah satu bahaya yang harus dicegah dan diberantas agar tidak merusak kehidupan seluruh penghuni kampus, lebih khusus para mahasiswa UPH karena anak muda biasanya masih labil di dalam meresponi masalah-masalah yang terjadi dalam hidupnya sehingga dapat menjadikan narkoba sebagai pelarian terakhirnya.
Oleh karena perhatian UPH yang tinggi terhadap pencegahan dan pemberantasan penyalagunakan narkoba, maka pada tanggal 10-12 November 2015 , UPH mengadakan kegiatan anti narkoba, sex dan alkohol yang diberi nama STAY AWAY, NO S.A.D AND BE SMART. UPH menyelengarakan kampanye besar-besaran yang dipimpin langsung oleh para petinggi UPH dan menyediakan pos-pos yang dapat langsung memberikan informasi tentang narkoba melalui brosur-brosur yang disediakan. Di pos-pos ini pengunjung dapat melihat langsung contoh-contoh  narkoba yang dipajang dan pengunjung dapat langsung bertanya kepada para penjaga pos-pos tersebut tentang narkoba. Selain pos narkoba, ada juga pos HIV/AIDS.


 
Rektor UPH 


Petinggi UPH dan finalist Ambassadors of UPH


Grand Launching Program Kampanye






Pada puncak kegiatan ini UPH menyelenggarakan seminar tentang narkoba yang langsung dibawakan oleh Badan Narkotikan Nasional (BNN). Pembicara dari seminar ini adalah Bpk. Victor Pudjiadi, selaku Direktur Advokasi BNN. Seminar ini sangat menarik karena menggunakan metode demonstrasi disertai dengan aktraksi sulap yang membuat penonton sangat antusias dan tetap berkonsentasi.
Bpk. Victor Pudjiadi

Dalam seminar ini dijelaskan bahwa bahaya penyalagunaan narkoba setara dengan bahaya yang dihadapi seoarang rider moto GP ketika mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Pembicara sempat membandingakan antara kisah hidup orang yang menyalagunakan narkoba dan yang tidak menyalagunakan narkoba. Orang yang tidak mengkonsumsi narkoba dapat menggapai masa depannya yang indah dan sesuai yang diharapakan (dapat menyeselesaikan sekolahnya dan membanggakan keluarganya), sedangkan orang yang menyalagunakan narkoba memiliki masa depan yang suram bahkan harus sekarat dirumah sakit dan kemudian meninggal dengan kondisi yang tragis. Menurut pembicara kepanjangan dari narkoba adalah Negara Akan Runtuh Jika Oaring Buta Agama. jadi jika ingin terhindar dari bahaya narkoba maka hanya ada satu kunci yaitu berjalan sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki. menurut beliau hanya ada satu kata untuk narkoba yaitu lari. Jika kita mau memberikan diri untuk dibelenggu oleh hal-hal yang memberikan kenikmatan sesaat seperti narkoba, hidup kita akan selamanya menderita dan menjadi budak narkoba.
Dalam seminar yang langsung dibawakan oleh BNN ini, dijelaskan bahwa merokok merupakan awal mula seseorang mencandu narkoba. Oleh sebab itu sebenarnya UPH telah mengambil langkah awal yang baik dengan menetapkan UPH sebagai kampus tanpa asap rokok. Ini seharusnya menjadi contoh yang baik untuk semua kampus di Indonesia. Seharusnya kampus sebagai lembaga pendidikan yang dihuni orang-orang yang memiliki intelektual yang tinggi dan tempat dimana generasi penerus bangsa Indonesia dibentuk, menciptakan suatu lingkungan yang dapat menjamin semua generasi penerus Indonesia menemukan contoh yang dapat dijadikan panutan. Kalau mahasisiswa saja sudah tidak dibiasakan untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang memberi pengaruh bururk bagi masa depannya, bagaiaman generasi penerus yang akan datang  dapat membawa transformasi bagi indonesia.


Memberantas narkoba tidaklah semudah membalik telapak tangan, namun perlu dukungan dan kerja sama dari semua pihak yang berkepentingan seperti keluarga, sekolah,lembaga keagamaan dan juga pemerinatah untuk menanganinya. Jika pihak-pihak ini dapat menajalakan tugasnya sesuai dengan yang diharapakan, penyebaran penyalagunaan narkoba di indonesia dapat dicegah. 


disusun oleh : Elysa || Fedro || Tami || Hayu

1 komentar:

  1. Artikel yang bagus sekali, sebagai generasi muda Indonesia, kita semua bertanggungjawab menjaga penerus bangsa dari bahaya narkoba. (Ibu Herna)

    BalasHapus